Theme Preview Rss

Berkebun di minggu #22

Weekend minggu ke-22 aku tinggal di kontrakan masih diisi dengan hal yang gak jauh berbeda, berkebun di pagi dan sore hari. Setelah sekitar 18 minggu bunga cengger ayam berjejer menghiasi halaman belakang kontrakan, hari minggu kemaren aku memotong dan mencabutnya karena bunganya sudah mulai menua dan menghasilkan biji. Tempat bekas cengger ayam tadi tumbuh aku gemburkan ulang dan aku tanami dengan bibit bunga pacar air yang sudah berumur 3 dan 4 minggu.

bunga cengger ayam yang penuh biji

semaian bunga pacar air yang sudah dipindah di tempat baru

Dari dua semaian bunga pacar air yang aku tanam dengan selisih waktu satu minggu, ternyata penampakan fisiknya terlihat hampir sama, bibit yg aku semai di tempat yg terkena sinar matahari pagi tumbuh lebih cepat dan subur dibanding dengan bibit yang aku semai di tempat yang teduh.

kiri: semaian pacar air umur 4 minggu; kanan: semaian pacar air umur 3 minggu
atas : semaian bunga torenia; bawah; semaian bunga cengger ayam

atas: semaian seledri; bawah: semaian sawi

Sepertinya lingkungan halaman belakang kontrakan kurang sehat buat tanaman-tanamanku, Sabtu kemaren aku memangkas habis daun-daun senthe hijau karena tumbuh keriting dan terlihat menguning. Daun-daun tanaman di sekitarnya juga nampak kurang sehat dan sebagian menunjukkan gejala yang sama. Bunga kambojaku juga sedang merana, daun dan calon bunganya diserang kutu putih secara ugal-ugalan. Buat mengatasinya aku sudah coba membuang semua daun yang berpenyakit dan menyemprotkan larutan bawang putih rebus yang dicampur dengan soffel.

penampakan taman setelah daun-daun senthe dipangkas habis

calon bunga yang diserang kutu putih


weekly photo challenge : water





Aku excited dengan tema foto minggu ini, water, karena kebetulan tiap sabtu pagi aku sering berenang dan sabtu ini memang sengaja pengen fotoin gelembung-gelembung air yang keliatan bagus kalau dilihat dari dasar kolam.

Niatnya sih gitu ya, tapi pas nyoba berenang di dasar kolam dan ambil beberapa kali foto hasilnya gak sesuai dengan bayangan dan keinginan. Nyoba menyelam di dasar kolam ternyata susah dan bikin idung dan telinga sakit kemasukan air, udah gitu gak dapet juga foto gelembung kayak ubur-ubur yang aku pengen.

Batre kamera yang ternyata tinggal 1 bar hanya memungkinkan foto session di kolam berlangsung beberapa jepretan saja. Inilah hasil jepretan di kolam yang udah aku crop, rotate, dan di-adjust tone-nya



Fish Reflection


Buble


Align Center
in between


Power Up

weekly photo challenge : tiny

Gegara sering ngliat postingan-postingan Prima tentang weekly photo challenge aku jadi penasaran dan pengen ikutan. Walaupun weekly photo challlenge ini basicnya buat blog berbasis wordpress tapi aku ngasal ikut aja.



Tema minggu ini "tiny"
ini foto origami yang aku buat pake potongan kertas post-it, selain bikin pesawat-pesawatan dan kapal-kapalan, aku juga bisa buat burung bangau ini, selain itu udah lupa caranya gimana.

bdw ini ada bonus foto porno yang tiny juga :D






Jalan-Jalan sore di Kota Jayapura



Karena request dari BaS yang pengen tau wujud Kota Jayapura, Selasa sore kemaren aku nyempetin jalan-jalan sore muterin Kota Jayapura. tujuan pertamaku pantai Dok II yang ada di depak Kantor Gubernur. Pantai yang biasa disebut Kupang (bangku panjang) ini ramai dikunjungi ketika weekend sore


sehabis dari kupang aku menuju masjid polda untuk memarkir motor dan mulai jalan dari masjid polda ke arah kota sambil ngambil beberapa foto, inilah Kota Jayapura...

Gerbang dengan hiasan ukiran khas suku Asmat di GOR Cenderawasih yang bersebelahan dengan kompleks POLDA Papua

Monumen Tugu Pepera yang ada di jalan DR. Sam Ratulangi


Di samping Monumen Tugu Pepera sedang dibangun Mal Jayapura yang direncanakan selesai pada Tahun 2012. Tenant utamanya Matahari departemen store dan Hipermart, rencananya akan dilengkapi juga dengan bioskop, yang memang tidak ada di Jayapura, bahkan Papua.

Pemandangan di jalan DR. Sam Ratulangi, kontur tanah di sekitar Kota Jayapura yang berbukit membuat lokasi perumahan warga ikut menyesuaikan.

Kapal angkutan jarak pendek yang bersandar di dermaga dengan latar belakang gedung swiss-bel hotel, salah satu hotel berbintang di Kota Jayapura

Toko Buku Gramedia, salah satu tempat pengusir bosan di kala weekend

Gereja Pengharapan, salah satu gereja besar di tengah Kota Jayapura

Minimarket Gelael dan KFC, di ujung jalan terlihat bangunan Hotel Yasmin, salah satu hotel yang telah berdiri lama di Kota Jayapura

Patung peringatan untuk pahlawan Yos Sudarso yang didirikan di Taman Imbi, di seberang taman sebelah kiri nampak gedung DPRP (Dewan Perwakilan Rakyat Papua)

Angkutan umum yang biasa disebut taksi dengan rute Entrop - Jayapura

DAMRI, salah satu angkutan yang menghubungkan Kota Jayapura, Distrik Abepura dan Distrik Waena

Mama-mam penjual kerajinan tas rajut khas Papua yang sedang membuat dan menjajakan dagangannya di sekitar kantor Telkom

Mama-mama penjual pinang yang hadir hampir di semua sudut Kota Jayapura. Sebagian besar penduduk asli Jayapura masih terbiasa mengkonsumsi buah pinang, bahkan generasi mudanya sebagian masih mengkonsumsinya.

papan penunjuk ATM di sekitar jalan A. Yani

Kantor PLN di Jalan A. Yani

trotoar di sepanjang jalan A. Yani yang kurang terawat

salah satu toko di sepanjang Jalan A. Yani

Perempatan di jalan Jend. A. Yani yang sebelumnya ramai dengan pedagang kaki lima yang sekarang telah ditertibkan

SAGA, salah satu supermarket dan departmen store yang selain ada di Kota Jayapura juga mempunyai cabang di Abepura

Gang di Pasar Ampera yang menjual berbagai pernik, tas, sepatu dan kebutuhan-kebutuhan lainnya

Pusat perbelanjaan terbesar pertama di Kota Jayapura, sebelum berdirinya Sentani City di Kabupaten Jayapura dan Ramayana di Abepura, Sagu Indah Plasa merupakan satu-satunya pusat perbelanjaan di Kota Jayapura dan sekitarnya

Jalan Percetakan yang terletak di seberang Jalan Jend. A. Yani, bangunan tinggi dengan lampu berwarna biru adalah Hotel Aston yang baru dibuka pada akhir Tahun 2010

gerai Es Teler 77 yang bersebelahan dengan konter-konter penjual telephon selular

Excelso cafe, tempat nongkrong dan ngopi yang populer sebelum dibukanya Dante cafe di komplek ruko Pacifik Permai pada tahun 2010

Warung Madura yang menjual sate dan gulai pada malam hari dan warung Mie Medan yang menjadi favorit menu makan siang

pasar sayur di jalan percetakan, penjual di pasar ini relokasi dari pasar ampera dan mama-mama penjual sayur di depan gelael

pertigaan di depan hotel Yasmin

Tenda-tenda penjual seafood yang berjajar di kompleks Ruko Pacifik Permai




P.S. foto lain Kota Jayapura