Theme Preview Rss

Di Makassar

Seminggu ini aku lagi ada diklat di Makassar. Sejak dari Senin kemaren sampe Kamis ini tiap selesai pelajaran aku langsung meluncur ke Mall Panakukkang buat nonton, maklum di Jayapura sampai sekarang belom ada bioskop. Untuk menuju Mall Panakukkang dari tempat diklatkuaku udah nyobain naik taxi, becak dan becak motor (bentor), tarifnya relatif sama, cuman 10 ribu saja. Dari tiga kendaraan itu aku paling gak suka naik bentor, terlalu berangin.

Meskipun sudah beberapa hari di Makassar, makanan khas yang udah kucoba cuman Mie Titi di jalan Panakukkang. Semacam i fu mie, mie-nya digoreng kering lalu disiram dengan kuah kental. Rasanya sih cenderung gurih, aku kurang suka karena mie-nya digoreng dulu jadi rada alot dan bikin capek ngunyahnya. Mie Titi yang porsinya melimpah ini dihargai 19ribu sepiringnya, cukup kok kalo buat makan berdua.

 

Kamis Sore aku sempet main ke Lapangan Karebosi. Ada apa di sana kalo sore-sore? banyak anak yang berlatih sepak bola ternyata. Mulai dari anak-anak usia SD sampai remaja-remaja usia SMA. Selain itu juga banyak yang jogging, maen skateboard dan juga softball. Lapangan Karebosi ini rapi, bersih dan rindang, memang tempat yg nyaman untuk menghabiskan sore dengan berolahraga. Selain lapangan olahraga, di bawah tribun lapangan terdapat Karebosi Link, semacam pusat perbelanjaan bawah tanah yang berisi bermacam kios penjual pakaian dan carefour.


 



Jika berjalan ke arah barat lapangan Karebosi maka akan dijumpai kantor Pengadilan Negeri yang cukup unik dan sebuah tugu menjulang yang ternyata adalah monumen mandala, monumen pembebasan irian barat dari penguasaan Belanda. Sayangnya monumen ini selayaknya monumen kebanyakan di Indonesia, gak terawat.




 
 






sayap, awan dan langit


 aku suka ngeliatin sayap pesawat dan awan-awan dengan gumpalan berbagai bentuk dan nuansa warna dari jendela saat terbang. Tapi di beberapa kali penerbangan akhir-akhir ini aku lebih milih buat duduk di kursi deket lorong daripada kursi deket jendela karena aku sering bolak-balik lavatori. Waktu perjalanan dari Jakarta ke Jayapura minggu lalu aku nyoba milih kursi deket jendela, dan baru ingetlah aku betapa aku suka melihat birunya langit, putihnya awan dan berbagai pola raut bumi :)







roiders

aku kecewa...
betapa rindu membuncah yang aku simpan dan rasa
harus kembali aku genggam dan tahan karna kalian!

tak tahukah kalian betapa aku menginginkan momen itu
saat dimana gelak tawa kita dapat terdengar oleh telinga
bukan cuma terumbar lewat tulisan dan gambar yg terbaca mata

tapi,
bagaimana mungkin aku bisa menyimpan kecewa untuk kalian
seperti suatu hal yang sukar untuk kulakukan
iya, mungkin berlebihan, sangat berlebihan, tapi begitulah kalian
segerombolan orang yang awalnya hanya aku kenal dari tulisan
malah menjadi sahabat yang....yang sungguh luar biasa dan nyata

kalian yang mengisi hari-hariku saat kesepian dan kemurungan menyerang
kalian yang membuat aku tergelak tawa di depan laptop hingga dianggap gila
kalian yang menyinggungkan senyuman di bibir kala menatap deretan huruf di layar blackberry
kalian pula yang meringankan beban yang kadang mengganjal di hati, memberi solusi tanpa menggurui
kalian, sekarang yang menjadi tempaku berbagi hati

dan begitulah...
bagaimana mungkin aku bisa kecewa hanya karna tak bersua
jika tiap hari, tiap saat kalian selalu setia untuk mendengar cerita apa saja
apapun yang terpikirkan dan terlintas secara apa adanya

kalian, telah mengambil hidupku, mengambil duniaku
tapi janggalnya, yang aku rasa dan terucap hanyalah "ah, beruntungnya aku"



Jalan-jalan di Kota Tua

Sebelum kembali ke Jayapura Minggu pagi besok, Siang ini aku menyempatkan untuk maen ke kawasan kota tua. Sudah sejak lama aku berencana mampir ke kota tua, tapi entah kenapa setiap kali sedang di Jakarta kesempatan ini selalu aku lewatkan. Tanpa ada rencana yang matang, siang tadi dengan seorang teman aku akhirnya menjejakkan kakiku untuk pertama kalinya di wilayah kota tua dan berkeliling di beberapa museum yang ada di sana, di antaranya Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia dan Museum Fatahilah.
museum mandiri
factorij  kaca patri

gigi tuas
other palace
harley
pintu maroonhermes
kubah fatahilah
2 pintu
logo

Kota Jayapura


Pemandangan Kota Jayapura yang aku potret semalam sehabis pulang dari karokean bareng sama temen kantor seangkatanku


kegembiraan pagi

Kadang hal-hal sepele bisa ngedatangin kebahagiaan tersendiri loh buat kita. Sabtu sore kemaren aku akhirnya pergi ke pasar beli kursi plastik buat duduk di dapur, cuman 30 ribu aja harganya, dan itu udah bikin aku seneng kegirangan :D . Minggu paginya aku udah bisa duduk-duduk sarapan roti bakar dan susu di meja dapur :)