Theme Preview Rss

kado ultah

itu yang ditengah kucel banget sih!

xixixi ternyata masih dapet juga kado ultah dari temen-temen kantor. Kurang surprise sih, soalnya sebelom dikasih udah ada yang keceplosan duluan :D. Thanx ya Nonih, Neli, Ronald, Richard dan Roid buat kadonya, gak sia-sia diskusi buat nentuin kadonya panjang lebar, tau aja aku butuh batre cadangan :D





 

Kawanua

Semingguan main di Manado adalah waktu yang cukup luang untuk mengunjungi tempat-tempat menarik dan mencoba beberapa makanan khas di daerah yang dalam bahasa Minahasa disebut dengan Kawanua ini. Selain Pulau Bunaken yang udah terkenal banget dengan kekayaan spesies karang dan ikannya, masih ada tempat-tempat di Manado dan sekitarnya yang umum dikunjungi oleh wisatawan.

Taman laut Bunaken yang berada di sekitar Pulau Bunaken merupakan area yang menawarkan gugusan karang dengan puluhan atau bahkan ratusan ragam spesies biota laut yang menawan. Untuk mencapai Bunaken dari Kota Manado, tersedia persewaan perahu baik dari pelabuhan Marina ataupun Calaca. Harga sewa kapal di Pelabuhan Marina dengan kapasitas sekitar 15 penumpang dipatok 1 Juta rupiah. Kapal ini akan mengantar pengunjung menuju wilayah Taman Laut Bunaken, dan singgah di Pulau Bunaken. Dari Pelabuhan Calaca selain tersedia kapal yang dapat disewa untuk rombongan ada juga kapal yang dapat dinaiki ketengan dengan tarif sekitar 15 ribu sekali jalan, tetapi kapal ini hanya mengantar penumpangnya menuju pelabuhan di Pulau Bunaken, tak singgah di Taman Laut Bunaken.

Umumnya kapal yang membawa pengunjung dari Kota Manado akan mampir ke Pulau Bunaken sebelum menurunkan penumpangnya di spot-spot snorkeling. Di Pulau Bunaken, selain terdapat kios-kios penjual oleh-oleh berupa kaos dan kain pantai, tersedia juga tempat makan, dan penyewaan peralatan untuk snorkeling.  Sepaket peralatan Snorkeling disewakan dengan harga 150 ribu, 50 ribu untuk wet suit dan 100 ribu untuk snorkel dan kaki katak.


 Jangan tanya soal keindahan taman lautnya, puluhan jenis karang dan ikannya akan membuat mata berbinar-binar karena terpesona. Well, mungkin bagi para penghobi selam ini belum seberapa sih, tapi bagi aku yang jarang-jarang snorkeling melihat jumlah karang dan ikan yang banyak gitu sih udah wow banget. Bagi yang narsis, mas-mas kru kapal gak segan untuk bantuin ambil foto di dalam air dengan background ikan-ikan dan terumbu karang, jika tak membawa kamera air, bisa sewa seharga 350 ribu di tempat penyewaan alat snorkeling Pulau Bunaken.



 Kota Manado yang berhawa panas ini punya beberapa tempat ikon yang biasa jadi objek kunjungan, seperti Boulevard, Klenteng Ban Hin Kiong, Gereja Sentrum, Patung Yesus Memberkati dan Zero Point. Komplek Boulevard yang berada di pinggiran laut merupakan pusat keramaian Kota Manado. Selain pusat bisnis yang berisi jajaran mal dan pertokoan, Boulevard menawarkan tempat makan dan nongkrong dengan pemandangan laut yang ramai di malam hari. Klenteng Ban Hin Kiong merupakan klenteng tertua di Manado, di bangun pada abad 18 klenteng di daerah pecinan ini masih tetap dijaga dan digunakan untuk beribadah. Zero Point merupakan titik nol Manado yang ditandai dengan tugu Zero Point. Tak jauh dari Zero Point, di arah timur terdapat Gereja Sentrum, merupakan salah satu gereja tua di Manado. Di bagian pinggiran kota, tepatnya di area perumahan Citraland, terdapat Monumen Yesus Memberkati yang berdiri di atas bukit. Untuk berkeliling dalam kota Manado terdapat angkutan kota dengan tarif 2 ribu sekali jalan, selain itu terdapat ojek dan taksi meski sedikit susah ditemukan. 

Monumen Yesus Memberkati Citraland
Klenteng Ban hin Kiong
Klenteng Kwan Kong
Gereja Sentrum

Jika suka berwisata kuliner, Manado punya daerah Wakeke sebagai pusat Tinutuan, bubur khas Manado. Selain menyediakan Tinutuan, tempat makan di Wakeke juga umum menyediakan Mie cakalang, baik versi rebus ataupun goreng. Manado yang berlokasi dekat laut juga kaya akan ragam olahan seafood yang biasa disajikan dengan sambal dabu-dabu sebagai sandingan khas. Makanan khas lainnya adalah nasi kuning dengan lauk ikan cakalang, dan Saroja di jalan Diponegoro adalah salah satu warung nasi kuning yang cukup melegenda.

Kepala Ikan Bakar, Nasi Kuning Saroja, Mie Goreng Cakalang, Tude bakar

Selain di Kota Manado, terdapat beberapa tempat di sekitarnya yang tak boleh dilewatkan, seperti Bukit Kasih di Tomohon, Danau Tondano, Pasar Beriman Tomohon dan Tandu Rusa di Bitung. Jika ingin melihat Tarsius, hewan khas Sulawesi Utara ini dapat dijumpai di taman Nasional Tangkoko atau di Tandu Rusa, kedua tempat ini berada di Kabupaten Bitung, sekitar satu jam perjalanan dari Kota Manado.

tarsius, piton, kuskus

Bukit kasih di Tomohon adalah sebuah perbukitan yang memiliki kawah belerang. Selain terdapat Monumen Tugu Toleransi, di puncak bukit terdapat lima tempat ibadah yang dibangun berdampingan sebagai lambang kerukunan beragama. Di setiap titik istirahat sepanjang jalan yang berundak menuju puncak bukit terdapat diorama prosesi penyaliban Yesus, dan pada puncak bukit terdapat juga patung Bunda Maria. Untuk menuju Bukit kasih sepertinya belum bisa menggunakan angkutan umum, karena sepanjang perjalanan dari pusat Kota Tomohon sepertinya tak sempat berpapasan dengan mobil angkutan kota, mungkin selain dengan kendaraan pribadi bisa juga dengan menggunakan jasa ojeg.


Danau Tondano yang terletak terletak tak jauh dari Tomohon biasa dikunjungi untuk bersantap menu makanan ikan di tepi danau. Ikan yang ditawarkan adalah ikan mas dan mujaer yang dipelihara dalam keramba di Danau Tondano, dan yang khas adalah keong danau dan perkedel ikan nike, ikan tawar seukuran teri. 


Jika ingin melihat pasar tradisional dengan dagangan yang khas Minahasa, Pasar Beriman yang terletak di samping terminal bis Tomohon merupakan pilihan yang tepat. Pasar ini terkenal dengan dagangan daging-daging yang tak biasa ditemui di pasar daging daerah lain. Daging hewan yang dijual di Pasar Beriman bisa dibilang ekstrim, meski sebagian besar didominasi oleh penjual daging babi, tapi di sela-selanya terdapat lapak-lapak penjual daging anjing, kelelawar, tikus dan ular. Karena keunikannya Pasar Beriman biasa dikunjungi oleh wisatawan. Jika ingin menggunakan angkutan umum dari Manado, perjalanan menuju Tomohon bisa ditempuh dengan menggunakan bis umum dari Terminal Karombasan dengan tarif 6 ribu rupiah.
anjing, kelelawar (paniki), tikus hutan, ular
terminal karombasan
Restoran Ria Rio Malalayang
Pelabuhan Calaca
Pelabuhan Marina


Daily Dozen!

Huwaaaaaa!!!!!
Keinginanku buat punya foto yg masuk daily dozen kewujud! foto yg sama dengan yang masuk editor foto of the day di fotografer.net iseng aku upload juga ke akunku di Your shot di nationalgeographic.com, dan ternyata kepilih buat ditampilin di daily dozen, foto-foto pilihan editor, untuk September minggu ke 2. Padahal pas aku upload di akun fotokita.net gak kepilih :(

ah, september ini menyenangkan!


early present

Anggaplah saja begitu. Dua buah buku tentang food combaining dan hidup sehat ini aku dapat dari teman yang sedang berkunjung ke Jayapura. Seminggu sebelumnya saat estu memberi kabar akan berkunjung ke Jayapura, aku meminta tolong untuk dibelikan dua buah buku ini, tapi estu tak mau menerima uang pembeliannya, jadi, anggap saja ini kado ulang tahun yang aku terima di muka :)


.

penjual puncak bro



xixixi fotoku yang ini masuk jadi salah satu foto pilihan editor di fotografer.net. Tepatnya untuk foto pihan editor harian tanggal 9 September 2012, yay :D. Akhirnya, punya foto bagus juga yang diakuin orang lain. Tapi judulnya salah ketik sih pas upload, padahal maksudnya "penjual puncak bromo" jadinya malah "penjual puncak bro" -___-


Piknik Roiders Bali

Masih inget sama postingan soal kaos roiders? nah, weekend kemaren udah dipake bareng-bareng nih buat piknik di Bali. Gara-gara ada sale flight citilink yang cuman 78 ribuan bulan maret dulu, ini para roiders langsung pada heboh bikin planing piknik bareng di Bali. Nyatanya sih yang terbang pake promo citilink cuman tiga orang, yang lainnya pada terbang pake maskapai lain karena gak kebagian. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa ikut juga piknik bareng roiders, setelah sebelumnya dua kali absen karena pikniknya gak pas liburan panjang. Dengan peserta 11 orang roiders ditambah seorang adek Roid, piknik hore di Bali ini berlangsung selama 2 hari.


Dengan menggunakan 2 buah mobil sewaan, roiders menjelajah Bali diiringi haha-hihi. Hari pertama piknik di habiskan di daerah sekitar Karangasem. Pemberhentian pertama di Warung Mertasari untuk brunch dengan suguhan sate lilitnya yang jawara. Perjalanan dilanjutkan ke arah Candidasa menuju ke Pura Goa Lawah. Di pura ini kami hanya berkeliling dan berfoto ria. Puncak kehebohan foto-foto roiders dieksekusi di tujuan berikutnya, yaitu di Taman Ujung yang memang telah tersohor sebagai lokasi foto prewedding. Capek berpose dan berpanas-panasan, tujuan berikutnya mampir ke tempat makan di daerah Candidasa, sebuah penginapan yang memiliki restoran dengan akses ke pantai di belakangnya.

Pura Goa Lawah


Taman Ujung


Belum puas bermain di pantai tanpa pasir itu, roiders bergerak menuju Virgin Beach, pantai pasir putih yang belum cukup tenar. Ternyata virgin beach tak sesepi yang dibayangkan, dan pasirnyapun masih tampak kehitaman, namun airnya cukup jernih dan menggoda roiders untuk bercibang-cibung riang. Piknik roiders hari petama ditutup dengan makan malam di Warung Made di daerah Seminyak. Ternyata tempat makan tersebut rada jauh dari kesan warung, karena selain tempat makan, Warung Made juga umum digunakan untuk melantai oleh para penghobi dansa. Menunya makanan yang ditawarkan indonesia - western dengan harga yang cukup terjangkau, dessertnya juara dan suasananya cukup oke dengan rangkaian bunga segar yang banyak bertebaran di tiap sudutnya.

senja di Virgin Beach dan Jimbaran


Hari kedua piknik roiders dimulai dengan agak lambat, dari rencana pukul 8 sudah mulai siap berangkat, rombongan baru bergegas ke arah Uluwatu sekitar pukul sebelas. Tujuan utama hari kedua adalah menyambangi Pantai Greenbowl. Letak pantai yang berada di bawah tebing, mengharuskan kita untuk menuruni puluhan, ratusan, anak tangga. Tapi begitu sampai, pasir putih yang bersih, laut biru yang jernih dan suasana yang cukup sepi sepintas akan membuat lupa anak tangga yang telah dilalui akan kembali ditapaki saat kembali nanti. Setelah puas berenang dan bermain di greenbowl, sekitar pukul 4 sore roiders bergerak ke arah Jimbaran untuk makan malam. Karena beberapa hal, jadwal menonton tari kecak di Uluwatu saat senja terpaksa dibatalkan.


Sambil menunggu makanan yang dipesan disiapkan, roiders menyebar mencari toilet untuk membilas diri, sayang di sekitar Jimbaran tak banyak toilet yang bisa dipakai untuk mandi. Menjelang matahari tenggelam roiders berkumpul kembali di pantai Jimbaran, menikmati turun dan tenggelamnya matahari sambil menunggu makanan tersedia. Sesi makan malam di Jimbaran adalah sesi terakhir kebersamaan roiders, setelahnya, roiders siap menuju bandara untuk kembali ke dunia nyata.

Teruntuk mbak siska sekeluarga, roiders sangat berterima kasih atas sambutan dan bantuannya dalam pelaksanaan Piknik Roiders di Bali. Tanpa keluarga kalian, piknik ini tak akan sukses dan bermakna :*



makan-makan Bali


the fabulous tami

 

Bromo


Bukan perjalanan mendadak juga sih, tapi ide perjalanan ke bromo ini muncul karena adanya waktu yg lumayan longgar pas mudik lebaran.Kebetulan juga temen di Surabaya mau nganter aku ke sana, jadilah aku yang orang jawa timur aseli ini untuk pertama kalinya berplesir ke Gunung Bromo.

Dari Surabaya kami bertiga naik bis ke Probolinggo, perjalanan selama kurang lebih 2,5 jam dengan bis patas bertarif 23ribu kami habiskan dengan tidur. Dari terminal bis Probolinggo angkutan berganti dengan angkutan umum semacam isuzu elf yang banyak berjejer di area sekitar pintu masuk terminal. Angkutan menuju tempat wisata bromo, tepatnya di Cemoro Lawang dipasang tarif 25ribu dengan waktu perjalanan sekitar 1 jam. Sepertiga dari perjalanan ini kita akan melalui jalanan menanjak berbukit-bukit dengan pemandangan kebun sayur berlatar pegunungan.


Di Cemoro Lawang kami menginap di home stay milik warga yang rata-rata disewakan dengan tarif sekitar 200 ribu dengan fasilitas kamar mandi luar berair panas. Untuk menuju ke area kawah dan penanjakan keesokan harinya, kami menyewa kendaraan hardtop dengan tarif 350 ribu berkapasitas sekitar 6 orang. Keesokan harinya, Hardtop datang menjemput kami di penginapan sekitar pukul 3.30 WIB, rute pertama yang dituju adalan Penanjakan untuk melihat sunrise. Pada musim liburan, melihat sunrise dari penanjakan bukanlah sesuatu hal yang istimewa, karena jika datang terlambat, spot-spot terbaik telah dikuasai oleh para wisatawan yang datang duluan. Malahan, area sepanjang jalan menuju penanjakan bisa memberikan kesempatan untuk melihat matahari terbit dengan leluasa.



Selepas dari Penanjakan, mengikuti arus para wisatawan lainnya, kami turun ke area kawah. Area parkir kendaraan tak tepat dikaki Gunung Bromo, tapi masih sekitar beberapa ratus meter sebelumnya. Di bentangan Segoro Wedi (lautan pasir) antara area parkir dan tangga menuju Kawah Bromo terdapat sebuah komplek Pura. Jika tak mau capek berjalan, di area parkir banyak kuda yang disewakan untuk mengangkut kita ke awal tangga pendakian. Sewa untuk diantar naik kuda pp dari area parkir ke pangkal tangga sekitar 50 ribu. Jika merasa belum puas datang ke Bromo tanpa melihat kawahnya, maka ratusan anak tangga akan mengantar para pengunjung untuk menuju puncaknya. Saat musim angin sedang datang, ratusan anak tangga ini akan hilang tertutup pasir, jadi butuh ekstra usaha untuk sampai di puncak. Untungnya saat aku naik ke kawah anak tangga tersebut masih bisa dilalui, meski sepanjang perjalanan yang melelahkan itu terpaan angin debu terus terjadi.



Tempat yang menarik, bahkan tempat yang wajib dikunjungi jika sempat berwisata ke Jawa Timur. Selain dari Probolinggo, Gunung Bromo yang masuk wilayah Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan ini juga bisa dicapai dari Malang. Selain dengan kendaraan umum, banyak juga pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi, termasuk sepeda motor, meski jalanan yg menanjak dan berpasir tentu bukan medan yang gampang.



hello world!!!

Haaaaaaaaiiiiiiiiii!!!! (ini sapaan riang khas keponakan temen)
Sudah 20 hari ternyata aku gak terkoneksi dengan internet, dan sudah lebih lama lagi blog ini gak ke-update. Banyak banget hal yang udah kelewat gak di-share di sini, tapi semoga tar sempet nyicilin dikit-dikit. Yang pasti, selama sekitar 20 hari absen dari dunia maya ini (twitteran di BB gak diitung ya) aku abisin buat mudik Selama mudik selain buat berkunjung ke kerabat sempet jalan-jalan juga ke Bromo dan kumpul bareng Roiders di Bali. Liburan mudik yang fun!